Program Pembangunan Pemuda Indonesia
Pada
tahun 2017, pemerintah melalui Kemenpora melakukan berbagai terobosan guna mewujudkan
pembangunan nasional kepemudaan melalui program prioritas. Terdapat 12 program
unggulan. Berikut program pembangunan pemuda Indonesia.
Kemajuan
atau kehancuran bangsa dan negara bergantung pada kaum pemuda sebagai agen
perubahan (agent of change). Fungsi dan peran pemuda sangat strategis sehingga
diperlukan pengembangan nasional kepemudaan.
Di
mana di dalamnya terdapat inti pelayanan kepemudaan, yang oleh Kementerian
Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dibagi menjadi tiga hal, yaitu penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan.
Penyadaran
pada hakekatnya adalah pembangunan karakter pemuda Indonesia yang meliputi keimanan
dan ketakwaan, akhlak
mulia, wawasan kebangsaan, kepemimpinan, bertanggung jawab,
memiliki jati diri, kemandirian dan nasionalisme yang tinggi.
Sedangkan
pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif
pemuda. Melalui pelayanan ini diharapkan pemuda menjadi lebih berdaya dengan
segenap potensinya.
Dalam
pengembangan pemuda, sebagaimana diamanatkan UU Nomor 40 tahun 2009 tentang
kepemudaan, terdapat tiga hal pengembangan
pemuda, yaitu: pengembangan
kepemimpinan, pengembangan kewirausahaan, dan pengembangan kepeloporan
pemuda.
Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD)
PMMD
merupakan salah satu program prioritas nasional Kemenpora di tahun 2017 dalam
rangka mendukung gerakan revolusi mental di kalangan pemuda yang memiliki
karakter kemandirian, jiwa kepeloporan, dan kesukarelawanan yang berusaha menggerakkan
kegiatan kepemudaan dan keolahragaan di perdesaan.
Dalam
program tersebut, pemuda akan diberi bantuan modal, biaya operasional bulanan, pendampingan,
serta penghargaan. Dilaksanakan pula Pelatihan Kepemimpinan Tingkat Utama dalam
rangka Kaderisasi PMMD yang diikuti oleh 1.500 pemuda dari sepuluh provinsi,
yakni Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Harapannya,
1.500 pemuda tersebut bisa menggerakkan 1,5 juta pemuda Indonesia demi terciptanya
pemuda mandiri, hebat, bermartabat, dan berdaya saing, serta
terwujudnya pemuda yang
memiliki jiwa kepemimpinan,
kepeloporan dan kesukarelawanan dalam menggerakkan berbagai potensi di
perdesaan.
Kirab Pemuda Nusantara (KPN)
Di
tengah perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang dihadapi dunia termasuk
Indonesia, ada satu hal yang tidak pernah berubah dan akan selalu melekat pada bangsa
Indonesia hingga detik ini, yakni kebhinnekaan.
Program
KPN ditujukan bagi kaum pemuda dari seluruh nusantara untuk saling mengenal
perbedaan wilayah, suku, ras, dan agama, demi memperkuat rasa kebhinnekaan. KPN
dihadirkan dalam versi yang lebih kekinian yang mana di dalamnya
diselenggarakan pameran pemuda kreatif, festival film pendek pemuda, festival musik
indie, dan pemuda mengaji.
KPN
tahun 2017 dilaksanakan dengan melewati 72 Kabupaten/Kota di 34 provinsi di
seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Program ini juga dijadikan
sebagai ajang promosi pariwisata lokal, mendorong potensi daerah, serta
diharapkan mampu memunculkan ikon-ikon pemuda kreatif yang bisa menginspirasi
Indonesia dengan karya-karyanya.
Wirausaha Muda Pemula (WMP)
WMP
adalah pemuda Indonesia berusia antara 16 sampai dengan 30 tahun yang baru
memulai usaha (start-up) hingga jangka waktu 42 bulan. Kemenpora akan
memfasilitasi 1.000 WMP di seluruh Indonesia untuk mendapatkan bantuan modal, pendampingan.
Selain
itu, akan diberikan apresiasi sebagai momentum Hari Sumpah Pemuda kepada
wirausaha-wirausaha muda, sebagai bentuk perhatian pemerintah agar mereka termotivasi
dan bisa menjadi wirausaha yang handal dan sukses.
Kemenpora
juga telah mengalokasikan anggaran sekitar 39 miliar rupiah untuk mendorong
perkembangan kewirausahaan di kalangan pemuda.
Pelatihan E-Commerce Pemuda
Bantuan
pemerintah untuk kegiatan WMP adalah bentuk pelayanan, perhatian, dan dukungan
langsung dari Kemenpora kepada kelompok masyarakat atau lembaga non-pemerintah yang
memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan guna
melakukan kegiatan pengembangan wirausaha muda pemula melalui pelatihan
e-commerce.
Pengembangan
WMP melalui pelatihan e-commerce bertujuan untuk mengoptimalkan capaian program
agar lebih efektif, tepat sasaran, dan berdaya guna. Progam dukungan fasilitasi
pelatihan pengembangan kewirausahaan kepada masyarakat, lembaga non-pemerintah mengadakan
kegiatan fasilitasi pengembangan
wirausaha muda pemula melalui pelatihan e-commerce dengan target 3.000 pemuda
yang tersebar di seluruh Indonesia melalui pembuatan toko online mandiri, branding
produk, dan strategi investasi.
Bantuan Organisasi Kepemudaan (OKP)
Kemenpora
memberikan bantuan kepada masing-masing OKP dengan tujuan agar mereka bisa
menjalankan kegiatannya dengan maksimal. Bantuan yang dimaksud berupa bantuan pelatihan
kaderisasi dan bantuan operasional kantor yang besarannya bervariasi mulai 50
juta, 100 juta, 500 juta, hingga 1 miliar rupiah.
Kota Layak Pemuda (KLP)
Kemenpora mengeluarkan
kebijakan dan program Kabupaten/Kota Layak
Pemuda untuk menyadarkan, memberdayakan, dan mengembangkan
potensi kaum muda dalam mendukung pembangunan daerah di bidang ekonomi, politik,
sosial, budaya dan agama.
Dalam
UU dan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga No 11 Tahun 2017, telah ditetapkan beberapa
kriteria penilaian terhadap Kabupaten/Kota yang berhak
mendapatkan predikat Kota Layak Pemuda. Kriteria yang dimaksud antara lain
regulasi pemerintah daerah terhadap kepemudaan, penganggaran, dan fasilitasi.
Kriteria selanjutnya
menyangkut kegiatan kepemudaan, ketersediaan program, dan
infrastruktur program kepemudaan. Sebagai motivasi, Kemenpora juga
menyelenggarakan malam penganugerahan yang akan diberikan kepada 10 pemerintah Kabupaten/Kota.
Pemuda Pelopor Masjid
Program
pemuda pelopor masjid bertujuan untuk membentuk kerakter pemuda yang inovatif
dan mandiri sehingga ke depannya muncul pemuda-pemuda pelopor yang tangguh dari
seluruh daerah serta bermanfaat bagi keluarganya dan umat di mana saja mereka
berada.
Kegiatan
dalam program ini berupa pelatihan Islam nusantara dan kampanye Islam nusantara
yang melibatkan 17.000 aktivis pemuda masjid, 340 masjid yang tersebar di 10
provinsi (10 masjid untuk tiap provinsi).
Pembangunan Bank Musik
Bank
Musik merupakan wadah untuk memfasilitasi dan mengapresiasi kreativitas pemuda
di bidang musik serta memberikan edukasi masyarakat. Bank Musik ini diharapkan mampu
menghidupkan ekosistem kreatif nasional sehingga menarik minat para musisi
nasional untuk berkarya di dalam negeri.
Pembangunan
Bank Musik mulai dikerjakan pada tahun 2017 di area Museum Olahraga TMII.
Rencananya akan didirikan museum musik, tempat konser musik, pusat pelatihan
musik, dan digitalisasi musik, sehingga semua karya seluruh insane musik
Indonesia akan ditempatkan di sini.
Beasiswa S2 Kepemudaan untuk Pimpinan
Organisasi
Kepemudaan
Kemenpora menyediakan Beasiswa
S2 Pemuda Berprestasi 2017 di
dalam negeri. Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas dan kapasitas
tenaga kepemudaan. Program ini mencakup bantuan SPP selama 4 semester, pendampingan
penyusunan tesis, dan post program activity (penugasan).
Kemenpora
akan memfasilitasi 250 orang pemuda untuk mengikuti jenjang pendidikan
pascasarjana di Sembilan Perguruan Tinggi Negeri, yaitu Universitas Indonesia,
Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin Universitas Sumatera Utara.
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Universitas Mulawarman, Universitas
Padjajaran, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Diponegoro.
Program Pemuda Magang di Luar Negeri
(PPMLN)
PPMLN
adalah program yang akan memfasilitasi pemuda untuk mendapatkan pengalaman
dalam praktik kerja dan belajar untuk mengembangkan pengetahuan akademik dan
keahlian profesional di lingkungan kebudayaan luar. Program ini meliputi pembekalan,
penempatan, pendampingan, dan sertifikasi.
Program
PPMLN merupakan program unggulan Kemenpora yang bekerja sama dengan Association
Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Indonesia.
Dari
target 150 orang pemuda, sebanyak 137 orang telah berhasil diikutsertakan dalam
PPMLN dengan 14 negara tujuan sebagai pilihan magang yang disesuaikan dengan
kompetensi yang dimiliki oleh setiap peserta.
Seluruh
negara dikategorikan berdasarkan lima regional area, yakni Asia Timur (Jepang,
Hong Kong, dan Taiwan), Asia Tenggara (Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam),
Asia Selatan (India dan Sri Lanka), Afrika (Maroko) dan Eropa (Germany,
Polandia, Rusia, dan Turki). Harapannya, peserta PPMLN nantinya akan mengisi
1,5 juta kekosongan calon-calon pengusaha baru Indonesia.
Dukungan Kegiatan Asian Youth Day
(AYD)
AYD
merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Indonesia aman,
damai, dan mampu menjaga persatuan dan kesatuan. Dari AYD ini diharapkan pemuda
menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mencapai perdamaian di lingkungan
sekitarnya.
AYD
telah diselenggarakan tujuh kali dan AYD 2017 merupakan kegiatan internasional
yang diprakarsai oleh pemuda katolik dengan diikuti oleh perwakilan dari 21
negara di Asia. Meski diprakarsai oleh pemuda katolik, dalam pelaksanaannya
tetap mengundang pemuda dari lintas agama.
Pemuda Anti Narkoba
Program Pemuda
Anti Narkoba bertujuan
untuk mereduksi minat pemuda terhadap penyalahgunaan narkoba dan
menjadikan pola hidup sehat tanpa narkoba. Program tersebut merupakan kerja
sama antara Kemenpora dan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Diharapkan
dengan berjalannya program ini dapat menurunkan minat pemuda terhadap narkoba
mencapai zero growth (0 persen) pada tahun 2025. Rangkaian program ini meliputi
pelatihan kader inti, rekrutmen relawan, dan sosialisasi anti narkoba dengan
target 27.000 pemuda, 1.300 sekolah, lima provinsi (D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara
Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Banten).
Selama
2017 Kemenpora telah merekrut 25.000 orang Kader Pemuda Anti Narkoba, lebih
rendah dari target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Demikianlah artikel tentang program pembangunan pemuda Indonesia yang diambil dari BPS Indonesia. Mudah-mudahan bermanfaat.(*)
Posting Komentar untuk "Program Pembangunan Pemuda Indonesia"